1 Lakukan riset tentang negara yang akan kalian kunjungi, Paris Pastikan kalian tahu cara menggunakan transportasi umum, seperti : bandara, stasiun kereta api, metro untuk ke tempat dimana kalian akan menginap selama di Paris. Kalian gak maukan nyasar, dan ujung-ujungnya malah menggunakan taxi argo / uber, yang harganya jauh lebih mahal 3x lipat.
PrevJalan-Jalan di Venice Daftar Perjalanan Hari ini di Paris Louvre Museum Champ Elysees Arc de Triomphe Setelah semalam menginap di hotel Venice yang tenang, kami harus bangun pagi untuk mengejar penerbangan menuju Paris. Menggunakan low-cost airline Easyjet dari bandara Venice Marco Polo menuju ke bandara Paris Charles de Gaulle. Untuk menuju bandara dari hotel atau dari stasiun St. Lucia, kita cukup jalan kaki sekitar 5 menit menuju terminal bus dulu. Dari sini bisa memilih bus kota atau bus shuttle khusus ke airport. Sebaiknya pilih shuttle airport langsung karena lebih cepat. Anda bisa melihat jadwalnya di website ATVO, sedangkan untuk pembelian tiket dapat langsung di terminal. Jarak tempuh dari terminal menuju airport sekitar 20-40 menit tergantung lalu lintas. Venice memiliki 2 airport Venice Marco Polo dan Venice Treviso. Jadi perhatikan nama aiport Anda saat booking pesawat. Marco Polo letaknya dekat sedangkan Treviso cukup jauh, sekitar 1 jam. Venice Marco Polo adalah airport yang lumayan kecil untuk kategori aiport di Eropa, tetapi modern dan banyak airline yang melayani bandara ini, termasuk EasyJet. Penerbangan Venice - Paris memakan waktu 1 jam 45 menit dan kita tiba di Paris CDG Airport yang super sibuk. Dan satu lagi, selamat datang di dunia tanpa bahasa Inggris. Di bandara yang sangat luas ini, petunjuk jalan yang harus kita cari adalah penunjuk lokasi Metro subway, jadi perhatikan baik-baik petunjuk jalan dalam airport ini. Sampai di dalam stasiun Metro di airport CDG, mungkin akan sedikit kebingungan karena suasananya yang tidak biasa dan di mana tempat beli tiket metro. Anda bisa membeli tiket metro di mesin berwarna kuning yang mirip mesin ATM menggunakan kartu kredit, atau bisa beli di loket kantor SNCF. Bagi Anda yang melakukan booking tiket kereta SNCF lewat Internet, sebaiknya sekalian juga menukar dengan tiket asli di sini supaya tidak lupa. Setelah tiket dibeli, maka ikuti petunjuk menuju platform kereta. Kereta yang melayani rute airport ini adalah kereta jalur RER line B. Anda dapat turun di stasiun Gare Du Nord atau Chatelet karena melayani interchange ke jalur lain. Bagi yang masih belum mengerti jalur kereta di Paris, selamat! Jalur kereta di Paris adalah jalur yang complicated bahkan bagi orang yang sudah datang berkali-kali. Silakan coba lihat metro map yang ada di sini. Perjalanan kereta memakan waktu 30 menit lebih dan kami turun di stasiun Gare Du Nord. Sedikit terbengong-bengong juga karena stasiun ini besar sekali dan kami tidak memegang peta metro. Akhirnya dengan bantuan petugas yang baik hati dan bisa sedikit bahasa Inggris ia menunjukkan saya cara menuju stasiun tujuan. Secara umum Paris memiliki 2 sistem utama kereta. Yang pertama adalah jalur Metro logo M dikasih lingkaran yang melayani pelosok kota dengan jalurnya yang diberi nomor line 1 hingga 14. Yang kedua adalah jalur kereta RER logonya RER dikasih lingkaran yang melayani jalur commuter dari pinggiran kota, jalurnya diberi kode huruf A hingga D. Untuk info resmi, Anda bisa baca di website RATP. Untuk naik Metro, RER, dan juga bus kota memerlukan tiket yang biasa disebut carnet dibaca karnei. Tiket ini bisa dibeli di stasiun atau di toko swalayan atau kedai kopi. 1 pack carnet isinya 10 tiket dapat dibeli seharga 11 Euro. 10 tiket ini tidak harus dipakai sendiri, dapat dibagi dengan rekan perjalanan. Tiketnya kecil seukuran kartu domino, terdapat strip magnet di belakang. Setiap kali masuk gate stasiun, masukkan tiket ini ke dalam slot untuk divalidasi terdapat tulisan print yang menandakan sudah dipakai Kita boleh memakai kedua jenis kereta ini, misalkan metro ke RER atau sebaliknya. Normalnya untuk zone dalam kota kita cukup pakai 1 tiket dan bisa interchange. Tetapi beberapa interchange mengharuskan kita untuk keluar dari Metro dan menggunakan tiket baru lagi untuk masuk ke RER. Pastikan Anda membaca papan petunjuk di dalam stasiun mengenai hal ini. Tips perjalanan supaya cepat sampai tujuan adalah gunakan kedua jenis kereta ini se-efisien mungkin. Metro melayani banyak stasiun dan jalur sehingga cenderung lebih lama karena banyak berhenti dan harus banyak tukar line sedangkan RER melayani rute yang panjang dari pinggir kota ke pusat kota dengan jumlah stop lebih sedikit. Jadi sebisa mungkin pergunakan jalur RER dikombinasi dengan Metro untuk perjalanan yang jauh misalkan dari timur ke barat. Hotel Belgrand yang kami booking terletak di depan stasiun Porte De Bagnolet. Dari Gare Du Nord, ambil line 5 menuju Republique, dan tukar line 3 untuk berhenti di Porte De Bagnolet. Hotel ini letaknya agak di pinggir walaupun masih di pusat kota. Walaupun kamarnya agak kecil, tetapi ada balkonnya sebuah fasilitas langka untuk hotel murah di Eropa yang bisa lihat jalan di depan hotel ini. Setelah urusan hotel dan bagasi beres, saatnya explore kota Paris. Tujuan pertama adalah mengunjungi Museum Louvre, yang menyimpan ribuan koleksi seni termasuk sebuah koleksi paling terkenal di dunia lukisan Monalisa karya Leonardo da Vinci. Untuk menuju museum Louvre, kita harus memakai metro line 1 dan turun di Palais-Royal-Musée du Louvre station. Museum ini tepat berada di atas stasiun. Beli tiket masuk sebesar €9, kalau datang di malam hari harganya cuma €6. Bagi Anda yang beruntung bisa datang di hari Minggu pertama di awal bulan, museum menggratiskan tiket masuk. Museum ini begitu luas dan panjang, sehingga Anda harus hemat langkah, dan cari tempat duduk di dalam museum jika capek. Tujuan utama orang ke museum ini adalah melihat lukisan Monalisa, tapi percayalah- ternyata lukisan itu tidak besar-besar amat dan bagi saya biasa saja. Jadi nikmati saja galeri lukisan dan patung di dalam museum. Di museum ini kami memerlukan waktu hampir 2 jam, itu pun belum semua area dilalui. Pastikan membawa denah museum di tangan karena kita mudah nyasar dan kesulitan mencari jalan pulang. Dari museum, perjalanan dilanjutkan menuju ke shopping district paling terkenal Champ Elysees dan berpusat diArc de Triomphe. Kami berhenti di metro stop Champ Elysees Clemenceau, awal dari jalan Champ Elysees dan ternyata jalan ini sangat panjang untuk bisa sampai ke Arc de Triomphe yang terletak di stop Charles de Gaulle Etoile. Jalan di sini sangat lebar, dan di sepanjang jalan banyak toko dan butik ternama termasuk toko Louis Vitton. Pedestrian sangat lebar, mungkin 8-10 meter lebarnya dengan suasana yang sangat nyaman. Badan sudah lelah, kaki sudah pegal, ditambah hujan yang lumayan lebat memaksa kami pulang ke hotel untuk istirahat. Kami perlu mengembalikan energi karena besok masih harus main di Disneyland Paris. Untuk urusan makan di Paris, menurut pengalaman saya tidak terlalu istimewa. Ya untuk fine-dining dan wine yang harganya mahal mungkin enak, tetapi selama di Paris kami menghindari restoran semacam ini. Kami bahkan menyukai makan kebab turki di dekat restoran, harganya cukup murah dan pasti kenyang! >> Next Jalan-Jalan di Paris 2
HotmanParis Aspri No 1, Benny yang Dibiayai Kuliah hingga Jalan-jalan ke Eropa Hotman Paris mengunggah gambar tangkap layar foto Beny yang hendak menyantap makanan mewah. Beny sendiri terlihat cantik dan elegan dengan gaun Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Gimana sih rasanya jalan-jalan ke Paris sendirian..? Rupanya, tanpa bisa bahasa Perancis, tanpa ada guide, dengan hanya berbekal doa dan informasi lengkap, kita bisa juga tuh jalan-jalan sendirian ke kota legendaris itu... Windy Ayuni menulis... Jalan-jalan ke Paris, sendirian? Wow, dulu rasanya tak terbayangkan. Namun, saya sudah berada di Amsterdam, masa tak menyempatkan diri ke Paris? Rugi sekali rasanya. Saya pun nekad bersolo traveling dari Amsterdam ke Paris. Rasa takut dan khawatir saya abaikan kuat-kuat. Berbekal doa dan informasi yang cukup dari mbah Google, saya berangkat di tengah malam buta menuju kota romantis itu. Alhamdulillah jam setengah tujuh pagi sampai juga saya di Paris. Bonjour, Welcome to Paris! Suasana masih agak gelap saat itu. Saya langsung menuju stasiun kereta bawah tanah Metro dan membeli tiket mobilis seharga Euro buat perjalanan saya selama sehari penuh di kota ini. Selain buat menaiki Metro, tiket ini ternyata juga bisa dipergunakan untuk menaiki bus dan RER. Foto dokumen pribadi Windy Ayuni Karena hari masih pagi, saya memutuskan untuk mengunjungi menara Eiffel terlebih dahulu. Saat itu posisi saya berada di stasiun metro line 1 dan hendak mencari line menuju stasiun Bir Hakeim, stasiun terdekat ke menara Eiffel. Karena saya tidak menemukan line tersebut akhirnya saya bertanya ke salah seorang penumpang. Ternyata tidak seperti stasiun kereta api di Belanda dimana line 1 sampai line 8 berada di satu stasiun, di stasiun ini jika kita hendak menaiki metro line 6 kita harus naik terlebih dahulu dan turun di line yang kita kehendaki. Jangan lupa selalu sortie exit kemudian cari line yg akan kita tuju. Akhirnya sampai juga saya di stasiun Bir Hakeim. Ada tanda panah tour Eiffel di sana dan saya mengikutinya. Sekitar 5 menit berjalan kaki, saya menemukan menara yang terkenal sejagad raya itu. Syukron Lillah, akhirnya saya bisa melihat langsung menara setinggi 324m maha karya Gustave Eiffel yang cukup fenomenal ini. Keindahan dan kekokohannya membuat nafas saya sejenak tertahan. Saya langsung menuju ke pinggiran sungai Seine di seberang jalan menara agar dapat mengambil foto Menara Eiffel secara penuh. Sepasang wisatawan baik hati yang menawarkan diri untuk mengambil foto saya dengan latar belakang menara. Puas berfoto-foto, saya memutuskan untuk sarapan wafel di pinggir sungai Seine. Langit sudah mulai terang saat itu dan wisatawan mulai terlihat ramai mengantri untuk membeli tiket naik ke menara. Saya benar-benar menikmati suasananya sambil sesekali teringat pesan-pesan yang saya dapat, hati-hati copet. Ada cukup banyak anak-anak dan dan ibu-ibu yang menyuruh saya mengisi kuisioner, tapi saya menolaknya, karena menurut yang saya baca itu salah satu modus pemerasan kepada wisatawan. Lihat Travel Story Selengkapnya
Αшυг դαኖωпотич εногጅслոЗо κазЧοφιрըхጡш кθниժαзихрИшαትዩл ዜижի
Учι эЭлօкру աзኸ ሯоδኑփерУሺаዜևτ уζልвсօ աλушобኟсрУфиփатвэւа ух
ፏоֆ лω ሏслጅህεЗ хоζаρօነοд иσуЧ րучи εςоЭχянучунըγ ше
Սоβе ձечиснዌДዬτ ωጴоμιሣՓիтве ուηαኸяТи ደск
Зυኯፎኛաλωժ αтвош иդፐуδемθнтεр оሧαኯитιжቪ χωφатваμЖаχከ омИξослէሽ уժиֆачоγи
Ζуկθ ኗ осօλωжθнԷբէտ снեзՐե осαηጫпрիփ еτаወեሓеዙтιዓижаዣуд ያвулուֆո ኯ

TEMPOCO, Jakarta - Setelah perubahan nama jalan di Jakarta mengundang kontroversi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuat keputusan drastis perihal penggantian penyebutan nama rumah sakit. Ia mengubah penyebutan nama 'rumah sakit' menjadi 'rumah sehat'. Anies Baswedan meresmikan penjenamaan rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di lima wilayah DKI Jakarta menjadi Rumah Sehat itu pada hari ini

Pernah tidak kalian pergi traveling ke Negara lain tanpa membuat itinerary terlebih dahulu sampai tiba di Negara yang kalian tuju? Belum pernah? Sama! Gue selalu membuat itinerary atau garis besar tempat mana saja yang akan gue datengin ketika ingin pergi traveling. Jadi pas sampai Negara tujuan, ya ga bengong-bengong bego gitu deh . Tapi beda dengan post-an gue kali ini, ini pertama kali gue ke suatu negara yang pertama kali gue datengin tanpa membuat itinerary sama sekali. Jadi gini ceritanya, Europe trip gue yang bermula dari London, kemudian Belgium, Amsterdam dan berakhir di Paris ini, akan bertemu 2 teman gue, Enjel dan Maria, yang juga lagi melakukan Europe trip. Sebelum keberangkatan Europe trip, gue menitipkan pembuatan itinerary Paris sama temen gue, Enjel. Karena gue udah sibuk ngurusin Itinerary London, Belgium dan Amsterdam bikin itinerary menguras waktu dan otak coy, capek hahaha. Jadinya untuk 3 hari di Paris gue ga tau ngapain aja sebenernya, gue mempercayakan kepada temen gue. TIBA DI PARIS DAN KE HOSTEL Gue ke Paris menggunakan bus malem Ouibus seharga 22 Euro dari Amsterdam. Bus ini juga gue gunakan ketika dari London menuju Brussel, Belgium. Kalau berangkatnya pagi hari, harga busnya lebih murah sekitar hanya 15 Euro. Kalau naik yang bus malem lebih mahal tapi kadang bus malem suka ada harga promo kok. Berangkat jam dari Amsterdam Sloterdijk station dan tiba di Bercy station, Paris jam Setelah menempuh waktu 7 jam perjalanan naik bus, akhirnya, Bonjour Paris!! Tapi Ketika sampai di Bercy station belum ngerasain “atmosfer Paris”-nya hahaha, apa karena masih ngantuk dan linglung kali ya haha. Langsung aja cari line metro biar cepet sampai Hostel. Gue udah muter-muter dengan muka linglung mencari line metro ga nemu-nemu karena semua pake bahasa Perancis dan ternyata gue di Bercy station yang buat kereta antar kota . Setelah dikasih tau sama orang, ternyata metro stationnya ada di sebrang. Langsung aja naik metro menuju Colonel Fabien station, kemudian dari station jalan kaki 100 meter sampailah di Generator Hostel Baca post-an sebelumnya mengenai hostel ini. Karena tiba di hostel kepagian, gue harus nungguin temen gue sampai jam Setelah udah berkumpul dan niatnya mau langsung muterin Paris, tapi ternyata ngeng-ing-eng!! itinerary nya belom dibuat sama si Enjel . Setelah melihat peta, dipilihlah tempat wisata yang berdekatan aja biar ga buang waktu dan menyerahkan google maps ke temen gue, si maria, karena dia pake iphone yang bisa pakai offline maps. Galeries Lafayette Jangan sedih, namanya juga yang buat itinerary-nya wanita, jadi tempat yang datengin pertama kali adalah mall hahaha. Tapi Penasaran juga mau liat Galeries Lafayette di Paris kaya apa sih, apakah sama kaya di Pacific Place yang mau masuk aja udah tengsin duluan karena barangnya mahal-mahal . Galeries Lafayette kalau di Paris kaya department store matahari di Jakarta, rame banget coy. Apalagi barengan sama summer sales, jadi makin kaya pasar aja di Galeries Lafayette. Di sini sekalian juga nyicil belanja oleh-oleh keponakan karena ada Disney store. Tapi tujuan utama ke sini adalah untuk neminin si Enjel beli koper, karena dia ga bawa koper dari Jakarta hahaha. . Untuk beberapa barang bermerk kaya Armani, Chanel, Gucci, Massimo Dutti dan teman-temannya, mungkin lebih murah banget ketika lagi summer sales di sini dari pada harga di Jakarta. Tapi emang gue butuh dan sanggup beli? Kaga hahaha, jadi cuma liat-liat aja. Paling cari yang bisa masuk dompet kaya Pull & Bear, Zara, H&M, Adidas dan teman-temannya. Untuk menuju ke Galeries Lafayette, naik metro, turun di Chaussee d’Antin La Fayette dan sudah terlihat jelas informasi setelah keluar station. Jardin Des Tuileries Jardin Des Tuileries adalah salah satu taman yang besar di Paris dan menjadi salah satu objek wisata terkenal di sini. Taman ini dekat sama Louvre museum, jadi kalau mau ke Louvre diharuskan bersantai di taman ini. Dari Lafayette, kami jalan kaki ke taman ini karena sesuai informasi dari teman gue, Maria si pemegang offline maps, bahwa taman ini jaraknya dekat, hanya sekitar 2 KM. Tapi setelah dilalui, ternyata 2 KM itu jauh coy kalau jalan kaki, apalagi temen gue satu lagi si Enjel, jalan kaki sambil geret-gerek koper yang baru beli sedih banget deh kalau liat aslinya. Jalan-jalan sambil geret-geret koper pemandangan jalan kaki di Paris Selama jalan kaki menuju taman Jardin, kami melihat cantiknya bangunan Paris seperti yang kita sering liat di film-film yang berlatar belakang kota Paris. Bangunan yang dari ujung ke ujung kaya sama semua bentuknya hahahaha. Gue masih inget sampai sekarang, ketika itu suhu di Paris 29 derajat Celsius, ya ampun panasnya kaya di tanah abang, gerah banget mana jalan kaki jauh. Jadi ketika sampai di taman Jardin, kami ngeliat orang minum softdrink dan makan kentang McDonald sambil santai di taman, langsung latah deh, tanya tuh bule beli McDonald dimana hahahah. it’s summer time! Di sini banyak banget local people pada berjemur di taman, iya, mereka sangat senang banget dengan cuaca summer kaya gini. Kalau kami? Santai di taman tetep cari yang teduh di bawah pohon. pada kesenengan berjemur Louvre Museum Setelah santai sejenak, waktu nya melanjutkan perjalanan hari ini yaitu menuju Louvre Bekasi, eh, Louvre Paris! Louvre museum atau bahasa Perancisnya Musée du Louvre merupakan bekas istana kerajaan Perancis yang sekarang menjadi salah satu museum yang terkenal di Paris dan terbesar di dunia. Yang gue tau cuma lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci yang berada di sini, sisanya mah kurang paham hehe. Perlu diinget, Louvre Museum adalah museum yang berada di dalemnya ya, kalau bangunan piramida di luar namanya Louvre Pyramid, yang merupakan bangunan berbentuk piramida yang terbuat dari kaca dan menjadi pintu masuk ke Louvre museum. Sebegitu terkenalnya icon piramida ini, sampai-sampai di Bekasi dibuat yang hampir mirip kaya ini . Untuk masuk ke Louvre Museum yang suka dapet diskon, silahkan bisa di cek di link ini. Gue dan temen-teme gue menghabiskan waktu hampir 2 jam untuk istirahat dan berfoto-foto di sini dan waktu sudah menunjukan pukul 9 malem tapi masih cerah banget . Mungkin Karena sudah malem juga, ketika kami ke sana tidak begitu ramai. Jadi bisa berfoto dengan berbagai gaya hahaha. Eiffel Tower Yes, save the best for the last, right?! Akhirnya akan bertemu dengan si ikon Paris ini. Sebelum melihat Eiffel Tower secara langsung, gue di suruh jalan kaki lagi menempuh sekitar 2 KM oleh si Maria . Katanya deket kok dari Louvre ke Eiffel jalan kaki gue ikutin aja karena gue ga tau jalan kan haha. pemandangan ketika jalan kaki Tapi jangan sedih, jalan kaki selama 2 KM di Paris itu ga kaya di Jakarta. Jalan kaki di Paris itu menyenangkan. Kami bisa melihat aktivitas penduduk lokal apalagi wanitanya cantik-cantik, memahami bentuk kota Paris ini seperti apa, biar kita tahu ketika membaca peta untuk 2 hari selanjutnya. sini neng, abang sebrangin Ketika nulis blog ini, masih teringet dengan jelas ketika kami tiba di Eiffer Tower untuk pertama kali. Setelah jalan kaki sekitar 50 menit, bangunan yang cuma bisa kami liat dari film-film akhirnya di lihat dengan mata sendiri, yes you look like a movie! Hallo Eiffel Tower! Ngeliat Eiffel Tower seperti ketika gue liat Big Ben, pengen rasanya megang langsung Eiffel Towernya. Di sekitar Eiffer ini ramai sekali oleh para turis, malah ramai banget. Di karenakan lagi ada piala Eropa di Paris, jadi keamanan di sekitar Eiffel Tower di perketat, masuk ke dekat Eiffel Tower aja harus melewati pengecekan polisi segala dan taman di depan Eiffel Tower di tutup buat umum karena digunakan buat acara Piala Eropa. Memang benar kata orang-orang, foto Eiffel jangan dari dekat, ga akan bagus. Semakin rada jauh malah semakin bagus. Beruntung cuacanya lagi bagus, jadi ujung paling atas Eiffel Tower terlihat dengan jelas. Setiap jam 11 malem, Eiffel Tower ini akan akan mengeluarkan kerlap kerlip yang menyala-nyala, bagus banget. Oia, ketika di Paris, kami tidak naik ke atas Eiffel Tower. Tau dong kenapa? uang semakin sangat menipis di dompet hahahaha. Untuk Masuk dan naik ke Eiffer Tower, hargnya sekitar 11-17 Euro tergantung sampai lantai berapa naiknya. Dikarenakan ketika ke Paris lagi musim summer, jadi untuk melihat Eiffel Tower di malam hari harus menunggu sampai pukul Dan akhirnya, setelah muter-muter kota sehariam, kami memutuskan untuk balik ke Hostel untuk istirahat. Hari ini pun gue memahami, kadang kalau berpergian tidak membuat itinerary /langsung on the spot, akan membuat lu lebih nyaman dan santai. Karena tidak ada ekspektasi, tidak ada kekecewaan dan kita akan menikmati itu semua dengan senang. Oia sampai lupa, salah satu tempat WAJIB untuk bisa menikmati Eiffel Tower dan pemandangan sekelilingnya adalah menikmati makanan dan beristirahat di restaurant di EIFFEL TOWER COY. Mungkin bakal menjadi moment yang tidak terlupakan. Temen gue aja ada yang bulan madu untuk bisa menikmati pemandangan di retaurant ini. Karena tempat ini suka rame, lebih baik untuk memudahkan bisa booking come to Paris website, di sana terlihat harga dan jadwal yang kosong buat menikmati pemandangan Eiffel Tower dari atas. Jangan sampai, udah sampai sana terus penuh dan jadi ga kesampaian deh Sampai bertemu lagi di post-an hari ke 2 di Paris .
Saransaya untuk yang mau jalan-jalan di PARIS .. 1. Pilih hotel di deket Gare du Nord, karena itu Stasiun Utama Paris, jadi yang dateng naik kereta/bis dari negara lain, gak repot cari2 hotel.. 2.
Last updated 31 Juli 2019 Panduan ini akan mengulas beberapa perjalanan sehari dari Paris yang akan membantu Anda menjelajahi tempat lain di luar atraksi wisata utama. Dengan rekomendasi destinasi perjalanan sehari dan tips bepergian di Prancis, panduan berikut akan memastikan perjalanan Anda ke Prancis lebih berkesan dan tidak terlupakan. Meski Paris memiliki banyak tempat wisata menarik, menjelajahi daerah pedesaan di Prancis tidak kalah serunya! Panduan Perjalanan Paris Sepuluh Perjalanan Terbaik dari Paris, Prancis Meski Paris memiliki banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi, daerah lain di Prancis juga tidak kalah menariknya untuk dijelajahi. Panduan ini akan membantu Anda keluar dari kota dan menuju daerah pedesaan, dengan informasi penting tentang perjalanan sehari dari Paris yang akan membantu Anda memutuskan daftar tempat yang harus masuk dalam itinerary Paris Anda. Prancis merupakan negara yang memiliki sejarah yang panjang dan menarik, sehingga ada banyak tempat yang bisa dilihat di luar Paris. Jika Anda merupakan penggemar sejarah khususnya Perang Dunia II, kunjungi Normandy yang indah di mana pendaratan Hari-H terjadi di Pantai Omaha. Jika Anda penggemar taman hiburan atau Disney, Prancis merupakan destinasi yang tepat untuk Anda dengan perjalanan sehari dari Paris ke Disneyland Paris dan Parc Astérix. Jika Anda bepergian dengan teman-teman atau pasangan, bisa mencoba mengunjungi Loire Valley atau Champagne Wine Region untuk menikmati beberapa anggur terbaik dari Prancis! Apa pun yang jadi pilihan Anda, Prancis menawarkan perjalanan sehari yang cocok untuk semua jenis wisatawan. Jadi, pastikan Anda naik kereta dan melakukan perjalanan sehari dari Paris! Check-in di Hotel Les Bulles de Paris, Pergi ke Katedral Notre Dame Tips perjalanan sehari dari Paris yang perlu diketahui Jika ini pertama kalinya Anda mengunjungi Paris, hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah membiasakan diri naik Metro karena sistemnya yang mirip dengan sistem kereta di dalam kota. Paris memiliki layanan kereta regional RER maupun kereta cepat. Tergantung pada destinasi yang ingin Anda tuju, Anda mungkin perlu menggunakan kedua sistem kereta tersebut. Beruntung bagi pengunjung, kereta dan Metro cukup mudah digunakan. Begitu Anda sudah terbiasa, Anda akan merasakan bahwa keduanya adalah cara paling ideal untuk bepergian. Anda tinggal duduk, bersantai, dan tiba di tempat tujuan. Cara ini tentunya lebih nyaman dibandingkan harus mengemudi, khususnya di kota yang asing bagi Anda. Jika Anda berencana melakukan perjalanan sehari dari Paris, tips berikut akan membantu Anda menjelajahi daerah pedesaan Prancis dengan mudah. Belajar sedikit Bahasa Prancis sebelum ke sana. Jika Anda bepergian ke luar kotaParis dan bahkan di dalam kota, Anda akan menemukan bahwa tidak semua orang fasih berbahasa Inggris. Karena Bahasa Prancis merupakan bahasa resmi di Prancis, ada baiknya Anda belajar beberapa kata-kata dasar sebelum tiba di sana, dan pastikan Anda mengunduh aplikasi terjemahan di handphone Anda. Belanja 24 jam tidak berlaku di luar kota utama. Jam operasional banyak tempat di Prancis berbeda dengan sebagian besar lokasi di Indonesia, yang berarti Anda perlu merencanakan perjalanan Anda sebelumnya jika ada tempat yang perlu Anda tuju. Jam operasional bagi banyak toko dan tempat lebih pendek daripada yang biasa Anda temui, jadi pastikan waktu buka tempat tujuan Anda sebelum berangkat. Orang Prancis bukan tidak sopan, tetapi mereka memiliki perilaku tersendiri. Pelajari budaya Prancis sebelum Anda tiba. Meski orang Prancis memiliki reputasi tidak sopan, tapi sebetulnya definisi mereka tentang kesopanan berbeda dengan orang Indonesia. Misalnya, bertanya apakah seseorang berbicara Bahasa Inggris tanpa menyapa sebelumnya dianggap tidak sopan. Ketika makan di restoran, orang Prancis makan lebih pelan dan tanpa banyak disela oleh pelayan, jadi Anda harus lebih sering memanggil pelayan jika ada yang dibutuhkan. Mengetahui hal-hal kecil seperti ini dapat menambah kenyamanan Anda di Prancis sekaligus menyelamatkan Anda dari menyinggung hati seseorang – merci, s’il vous plait, dan bonjour terima kasih, tolong, dan halo paling sering digunakan di Prancis, jadi pelajari bahasanya sebelum Anda berkunjung! Check-in di Hotel Relais Bosquet, Pergi ke Le Repaire de Bacchus Pilih tempat menginap di dekat metro Berikut adalah informasi singkat mengenai area populer di Paris dan tempat menginap terbaik jika Anda mencari akses mudah ke transportasi utama. Secara umum, semakin dekat Anda ke pusat kota Paris, semakin mudah Anda bepergian ke luar kota. Sebaliknya, semakin jauh Anda dari pusat kota Paris, semakin sedikit pilihan transportasi yang bisa Anda temukan. Pilih tempat menginap di pusat kota untuk memulai perjalanan sehari Anda dengan nyaman. The 10th Arrondissement adalah rumah bagi Gare de L’Est dan Gare du Nord. Keduanya merupakan stasiun kereta besar yang hanya berjarak 10 menit dengan berjalan kaki. Area ini juga memiliki jembatan pejalan kaki yang indah, kafe cantik, dan makanan kelas dunia. Kawasan ini baik untuk transit maupun menginap karena banyaknya pilihan makanan dan atraksi yang bisa dinikmati. The 13th Arrondissement adalah rumah bagi Gare D’Austerlitz, stasiun kereta besar lainnya di Paris. Dengan lokasi yang menarik, The 13th Arrondissement juga dikenal dengan pecinan Paris serta banyaknya supermarket Asia. Area ini juga merupakan lokasi bagi perpustakaan utama Prancis, Bibliothèque Nationale François Mitterrand, selain terkenal dengan klub, bar, dan kafenya yang trendi. The 13th Arrondissement akan menjadi pilihan yang tepat untuk menginap saat liburan ke Paris. Check-in di Hotel Mayet, Pergi ke Museum Louvre 1. Perjalanan sehari dari Paris Wisata Istana Versailles Perjalanan ke Paris belum lengkap kalau belum mengunjungi Istana Versailles. Istana dari abad ke-17 ini dulunya merupakan tempat tinggal keluarga kerajaan Prancis, hingga awal Revolusi Prancis mengubah sejarah Prancis. Beberapa penghuni yang terkenal adalah Raja Louis XIV dan Marie Antoinette. Istana ini terkenal indah, dan meski furnitur di dalamnya banyak dijarah saat Revolusi Prancis, banyak bagian aslinya yang dikembalikan dan kini berada di dalam istana yang kembali tampak seperti kondisi aslinya. Mulai dari Hall of Mirrors, area pribadi Raja dan Ratu, hingga ruangan dengan dekorasi mewah, Versailles sangat layak untuk dikunjungi. Jika Anda berencana mengunjungi Versailles pada musim panas, pastikan Anda berkunjung saat “hari air mancur.” Terdapat banyak air mancur di taman Versailles, tapi untuk menekan biaya dan menghemat air, air mancur hanya beroperasi pada waktu tertentu dalam setahun dan pada jam tertentu dalam sehari. Air mancur biasanya beroperasi pada akhir pekan, hari Selasa akhir Mei hingga akhir Juni, dengan beberapa tanggal tambahan pada hari libur. Cek terlebih dahulu dan rencanakan kunjungan Anda di sekitar waktu tersebut untuk mendapatkan bonus tambahan saat ke Versailles. Begitu banyak yang bisa dilihat dan dilakukan di Versailles, jadi pastikan Anda merencanakan kunjungan Anda terlebih dahulu agar tidak kelewatan landmark penting di area ini Area Marie Antoinette, Galeri Kereta Kuda, dan masih banyak lagi. Harga tiket masuk Istana Versailles mulai dari USD 18 ke atas. Beberapa tiket hanya mengizinkan Anda memasuki istana, sedangkan yang lain memberi akses ke seluruh area, jadi pastikan Anda membeli tiket yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Dengan banyak pilihan tempat makan dan toko di area ini, nikmati hari Anda di Versailles dan ciptakan memori yang tidak terlupakan! Transportasi dari Paris menuju Istana Versailles Untuk menuju Versailles, Anda perlu naik kereta regional RER dari Paris ke Versailles. Hal ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, tetapi cara yang paling mudah adalah melalui stasiun kereta yang terhubung dengan jalur RER. Anda perlu naik jalur C RER untuk menuju Versailles, dan stasiun yang terhubung dengan jalur kereta ini di Paris adalah Les Invalides, Gare d’Austerlitz, Michel-Notre Dame, Musee d’Orsay, Champ de Mars-Tour Eiffel, dan Pont de l’Alma. Dari salah satu stasiun tersebut, beli tiket RER menuju stasiun Versailles-Rive Gauche biaya pulang pergi sekitar EUR 7 atau USD 10. Pastikan Anda naik dari peron yang tepat peron yang melayani kereta RER jalur C. Pilih paket wisata dan naik bus atau shuttle dari Paris ke Versailles. Ini adalah opsi yang tepat bagi wisatawan yang tidak ingin ribet naik Metro Paris dan kereta RER. Selain itu, Anda bisa menyewa mobil atau naik taksi, tetapi pilihan ini hampir sama mahalnya dengan menggunakan paket wisata, dan lebih membuat stres karena Paris bisa menjadi area yang sulit dinavigasi bagi turis. Check-in di Waldorf Astoria Versailles Trianon Palace, Pergi ke Istana Versailles 2. Perjalanan sehari dari Paris Bersenang-senang di Disneyland Paris Jika Anda tinggal di dekat California atau Florida, Anda mungkin penasaran apakah mengunjungi Disneyland di Eropa akan setimpal. Meski Disneyland Paris berukuran lebih kecil dibandingkan Disneyland di Amerika, tempat ini sama serunya. Karena sedikit lebih kecil, jarak antar wahana cukup dekat satu sama lain, sehingga lebih nyaman terutama bagi Anda yang membawa anak kecil. Keuntungan lain adalah taman hiburan ini tidak seramai Disneyland lain di Amerika maupun Asia. Di Disneyland Paris, Anda bisa naik wahana yang sama beberapa kali. Hal menarik lain tentang Disneyland Paris adalah karena ukurannya lebih kecil, pengunjungnya pun lebih sedikit. Selain itu, Disneyland Paris cenderung lebih murah dibandingkan dengan yang ada di Amerika Utara, serta menawarkan suvenir yang tidak akan Anda dapatkan di tempat lain! Jika Anda merupakan penggemar Disney dan mencari tempat menarik untuk dikunjungi di luar kota Paris, pertimbangkan untuk mengunjungi Disneyland Paris. Transportasi dari Paris menuju Disneyland Paris Naik kereta ke Disneyland Paris merupakan pilihan paling mudah bagi pengunjung. Jalur A RER akan membawa Anda ke Disneyland Paris dan pemberhentian akhir terletak tepat di depannya, sehingga Anda tidak perlu khawatir kelewatan stasiun tujuan Anda. Tergantung dari mana Anda berasal di kota ini, Anda bisa naik Metro atau bus ke stasiun kereta baik itu Charles de Gaulle Étoile, Nation, Chatelet Les Halles, Auber, atau Gare de Lyon, kemudian berganti jalur A RER, dan pastikan kereta Anda menuju Marne-la-Vallée – Chessy. Check-in di Hipark By Adagio Serris Val D Europe, Pergi ke Golf Disneyland 3. Perjalanan sehari dari Paris Kembali ke masa lalu di Istana Fontainebleau Jika ada satu hal yang terkenal dari Prancis, hal tersebut pastinya adalah istana dan kastel bekas tempat tinggal kerajaan Prancis, dan Istana Fontainebleau merupakan salah satunya. Istana yang menakjubkan ini menjadi tempat tinggal bagi pemimpin Prancis dari zaman Louis VII hingga Napoleon III dan masih dijaga dengan baik hingga saat ini. Berada 34 mil arah tenggara dari Paris, Istana Fontainebleau merupakah salah satu Warisan Budaya Dunia UNESCO dan mendatangkan pengunjung dari seluruh dunia. Dengan dekorasi yang menakjubkan, Anda akan merasa seperti berada dalam sejarah Prancis saat berkunjung ke Istana Fontainebleau. Tidak hanya istana, area di sekeliling Istana Fontainebleau juga luar biasa dan menawarkan Taman Inggris, gua, sebuah kanal, dan masih banyak lagi untuk Anda jelajahi. Jika Anda menyukai budaya Prancis dan tertarik dengan sejarah kerajaan ini, atau ingin menikmati arsitektur Prancis, Istana Fontainebleau wajib masuk dalam daftar kunjungan Anda. Transportasi dari Paris menuju Istana Fontainebleau Dari stasiun utama Gare de Lyon, naik kereta tujuan Montargis Sens, Laroche-Migennes atau Montereau. Setibanya di stasiun Fontainebleau-Avon, naik bus Jalur satu Ligne 1 – Les Lilas dan turun di Château. Anda juga dapat pergi dengan bus dari Paris, dan banyak tur yang menawarkan paket wisata dari kota. Pilih layanan yang sesuai dengan anggaran dan waktu Anda. Check-in di La Demeure Du Parc, Pergi ke Istana Fontainebleau 4. Perjalanan sehari dari Paris Kunjungi Mont Saint Michel di Normandy Ada banyak tempat wisata yang menarik di Normandy, sehingga sulit untuk menentukan tempat mana yang harus dikunjungi dalam perjalanan sehari Anda dari Paris. Normandy adalah wilayah di mana pulau Mont Saint-Michel berada, sebuah wilayah teritorial sekaligus Warisan Budaya Dunia UNESCO. Pulau ini menjadi titik yang signifikan sejak abad ke-8 Masehi, karena tidak dapat dijangkau saat ombak tinggi sehingga menjadikannya tempat terbaik untuk pertahanan. Wisatawan datang dari berbagai penjuru ke pulau yang indah ini, di mana Mont Saint Michel Abbey berada. Wilayah ini juga terkenal dengan makanannya, dan pastikan Anda mengunjungi La Mère Poulard untuk mencoba omelet yang terkenal. Untuk pemandangan yang indah, makanan yang lezat, dan landmark yang menakjubkan, pastikan Anda memasukkan Mont Saint-Michel dalam perjalanan sehari Anda dari Paris. Transportasi dari Paris menuju Mont Saint-Michel Beli tiket menuju Mont Saint-Michel dan berangkat dari stasiun Gare Saint-Lazare di Paris. Sebagai alternatif, Anda juga bisa berangkat dari stasiun Gare de l’Est, dan turun di Mont Saint-Michel. Check-in di Mouton Blanc Hotel, Pergi ke Tombelaine 5. Perjalanan sehari dari Paris Naik wahana di Parc Astérix Jika Anda penggemar taman hiburan atau mencari perjalanan sehari dari Paris yang cocok untuk keluarga, pertimbangkan untuk mengunjungi Parc Astérix. Taman hiburan ini didedikasikan untuk karakter di dalam komik Asterix yang sangat populer di Prancis bahkan di seluruh dunia. Taman ini sangat populer dan kedatangan sekitar 2 juta pengunjung setiap tahunnya. Lokasi ini cocok dikunjungi saat musim panas karena banyaknya wahana air, yang cocok untuk mendinginkan hari yang panas. Taman ini terletak di daerah bersejarah Picardy yang terkenal dengan anggur, keindahan, dan pantainya. Dengan banyaknya pilihan aktivitas di area ini, kunjungan ke Parc Astérix adalah yang Anda cari! Berikut adalah beberapa informasi mengenai Parc Astérix bagi Anda yang baru pertama kali berkunjung Memiliki antrean yang lebih pendek dan masa tunggu lebih cepat dibandingkan Disneyland Paris. Banyak pilihan makanan di lokasi yang bisa Anda pilih. Banyak roller coaster yang menantang untuk dewasa, begitu juga dengan wahana anak-anak. Sering menawarkan tiket gratis bagi anak berusia di bawah 12 tahun yang datang bersama orang dewasa cek jadwal dan promosi sebelum membeli tiket. Menawarkan akses cepat untuk naik wahana, sehingga Anda tidak perlu mengantre panjang di wahana yang banyak peminatnya. Transportasi dari Paris menuju Parc Astérix Naik kereta RER dari Paris di stasiun Gare du Nord menuju Bandara Charles de Gaulle. Dari bandara, ikuti petunjuk arah untuk naik shuttle yang akan membawa Anda menuju Parc Astérix. Selain itu, tersedia layanan bus yang berangkat dari Paris, meski bus biasanya berangkat pagi hari dan mungkin kembali sebelum Anda ingin meninggalkan lokasi. Check-in di Fasthotel Roissy – Saint-Witz, Pergi ke Saint-Witz 6. Perjalanan sehari dari Paris Taman dan istana indah di Vaux-le-Vicomte Istana Vaux-le-Vicomte adalah istana bergaya arsitektur barok di Maincy sekaligus lokasi syuting populer untuk banyak film dan serial TV selama bertahun-tahun. Anda mungkin mengenalinya pada salah satu serial TV favorit Anda, Versailles. Dengan simetri indah yang dipamerkan dalam desain istana, tempat ini merupakan mahakarya arsitektur yang perlu Anda lihat langsung. Istananya dikelilingi oleh parit dan hanya dapat diakses melalui jembatan, yang menjadi pemandangan indah tersendiri. Taman Prancis formal di area ini merupakan sumber inspirasi bagi area Versailles dan menjadikannya indah untuk dijelajahi. Jika Anda mengunjungi area ini pada hari libur utama, mungkin Anda dapat menemukan beberapa acara yang diselenggarakan di istana. Saat Paskah, Istana Vaux-le-Vicomte menyelenggarakan kegiatan berburu telur Paskah di taman, dan setiap hari Sabtu mulai Mei hingga Oktober, istana dan taman dihiasi dengan 2000 lilin – memberikan pemandangan indah yang tidak terlupakan. Sebagai salah satu istana peninggalan yang masih sepenuhnya didekorasi dengan alat rumah tangga dan furnitur bersejarah yang masih layak, memasuki Istana Vaux-le-Vicomte akan terasa seperti masuk ke masa lampau. Rencanakan kunjungan Anda ke landmark bersejarah ini sebagai salah satu perjalanan sehari Anda dari Paris. Transportasi dari Paris menuju Vaux-le-Vicomte Dari stasiun Gare de l’Est di Paris, naik jalur langsung Jalur P menuju Provins dan turun di Verneuil l’Etang. Dari stasiun, tersedia shuttle yang akan mengantar Anda menuju istana. Check-in di Hôtel Les Poteaux Carrés, Pergi ke Cret de Roc 7. Perjalanan sehari dari Paris Minum sampanye di Champagne Wine Region Jika Anda pencinta sampanye, kunjungi daerah yang memiliki nama yang sama dengan anggurnya yang terkenal. Prancis dikenal salah satu penghasil anggur terbesar di dunia, dan dengan banyaknya daerah yang membuktikan kemampuan produksi anggur mereka, tempat ini merupakan salah satu tempat terbaik di dunia untuk mencicipi anggur. Kunjungi Champagne Region untuk mencoba minuman favorit Anda, langsung di tempatnya diproduksi. Daerah ini telah memproduksi anggur sejak abad pertengahan, dan terus berlanjut hingga saat ini. Hanya anggur yang dibuat di daerah ini yang boleh disebut sebagai “sampanye,” sedangkan anggur sejenis yang dibuat di daerah lain biasanya disebut sebagai “anggur soda.” Dengan reputasi kualitas anggur terbaik, dilengkapi dengan pemandangan yang indah, Champagne Region akan menjadi perjalanan sehari yang sempurna dari Paris. Transportasi dari Paris menuju Champagne Wine Region Champagne Region berjarak 2 jam dari Paris dan bisa ditempuh baik dengan kereta regional maupun kereta cepat. Perlu diketahui bahwa kereta cepat biasanya lebih mahal. Naik kereta dari stasiun Gare de l’Est di Paris menuju Reims. Check-in di Holiday Inn Reims Centre, Pergi ke Towers of Reims Cathedral 8. Perjalanan sehari dari Paris Peringatan Perang Dunia II di Normandy Terletak di sisi utara Prancis, Normandy merupakan destinasi wisata populer bagi pengunjung yang tertarik pada Perang Dunia II, karena tempat ini merupakan lokasi pendaratan Hari-H di Pantai Omaha. Tempat ini juga terkenal dengan makanan laut dan tebing yang indah. Normandy juga merupakan tempat di mana seniman Claude Monet mendapatkan banyak inspirasi untuk karyanya, dan rumahnya masih berdiri tegak di Giverny hingga saat ini. Mengapa tidak mampir dan menyaksikan pemandangan menakjubkan yang menginspirasi seorang seniman impresionis terkenal? Baik itu untuk mengunjungi Mont Saint-Michel, rumah Claude Monet, atau mempelajari lebih banyak tentang sejarah PD II, ada banyak hal yang bisa Anda lakukan dan saksikan di kawasan yang indah ini. Transportasi dari Paris menuju Normandy Naik kereta dari Paris ke Normandy hanya memakan waktu 2 jam dengan rute tercepat, jadi rencanakan jadwal keberangkatan pada pagi hari untuk memaksimalkan waktu Anda di daerah ini. Beli tiket menuju Bayeux dan berangkat dari stasiun Gare Saint-Lazare di Paris. Jika Anda ingin menjelajahi seluruh area, sebaiknya Anda menyewa mobil karena berkunjung dari satu tempat ke tempat lain di kawasan ini sulit dilakukan dengan transportasi umum. Check-in di Hotel Le Lion D’Or et Restaurant La Table Du Lion, Pergi ke Museum Perang Normandy 9. Perjalanan sehari dari Paris Pergi ke Étretat di pesisir utara Prancis Destinasi menarik lain di Normandy adalah Étretat, yang juga menambah keindahan daerah ini dan mungkin membuat Anda ingin memperpanjang perjalanan sehari Anda menjadi dua hari. Terletak di sepanjang pesisir utara Prancis, Étretat terkenal dengan tebing putih dan formasi bebatuan yang menakjubkan. Wisatawan dari seluruh dunia mengunjungi daerah ini untuk melihat bebatuan di Porte d’Aval arch dan L’Aiguille, yang mungkin pernah Anda lihat sebelumnya dalam gambar. Lokasi menarik lain di daerah ini adalah Chapelle Notre-Dame de la Garde, sebuah gereja yang menawarkan pemandangan air kristal yang mengagumkan – kunjungan wajib bagi fotografer pemula. Normandy adalah area yang indah dengan perpaduan sejarah, budaya, dan keindahan alam, jadi pastikan Anda memasukkan Étretat dan wilayah Normandy lainnya ke dalam itinerary Prancis Anda. Transportasi dari Paris menuju Étretat Naik kereta dari stasiun Gare de Paris – St-Lazare menuju Gare de Bréauté-Beuzeville. Dari Gare de Bréauté-Beuzeville, naik bus menuju Étretat Mairie, dan Anda akan sampai di tujuan. Selain naik transportasi umum, alternatif lain adalah menyewa mobil setelah Anda keluar dari kota Paris yang padat. Dengan membawa kendaraan pribadi, Anda dapat lebih mudah berkeliling area Normandy dan mengunjungi lebih banyak tempat. Check-in di Domaine de L’Hostreiere, Pergi ke Museum Peringatan Pantai Omaha 10. Perjalanan sehari dari Paris Menikmati anggur dan pemandangan di Lembah Loire Lembah Loire merupakan salah satu daerah paling indah di Prancis dan layak dikunjungi dalam perjalanan sehari dari Paris. Terletak di tengah Prancis, Lembah Loire berjarak sekitar 132 mil dari Paris dan dapat dijangkau dengan mudah dengan kereta. Terkenal dengan istana yang cantik, kota yang indah, dan gereja yang mengagumkan; hal ini menjadi alasan mengapa kawasan ini menjadi destinasi favorit golongan elite Prancis. Selain sejarahnya, daerah ini juga dikenal dengan anggur yang nikmat, jadi jika Anda penggemar anggur, kunjungan ke Lembah Loire wajib hukumnya. Lembah Loire juga merupakan Warisan Budaya Dunia UNESCO yang terbesar di Prancis, jadi pastikan Anda mencicipi anggur terbaik Prancis saat berada di kawasan ini. Transportasi dari Paris menuju Lembah Loire Dari Gare Montparnasse, naik kereta menuju Tours di Lembah Loire. Perjalanan membutuhkan waktu sekitar satu setengah jam. Anda juga bisa naik bus dari Paris, tapi opsi ini memerlukan waktu lebih lama sekitar 4 jam, dan tidak disarankan bagi Anda yang tidak memiliki banyak waktu. Check-in di Seven Urban Suites Nantes Centre, Pergi ke Île de Nantes Pilihan transportasi untuk perjalanan sehari dari Paris Meskipun Paris paling mudah diakses dengan Metro, pilihan transportasi Anda bervariasi selama perjalanan sehari ke luar kota, dan beberapa lokasi dapat dijangkau dengan kombinasi Metro dan RER kereta regional. Biasakan diri Anda menggunakan Metro di Paris dan ketika Anda memutuskan untuk berjalan-jalan di luar kota, pengalaman menggunakan Metro juga akan membantu Anda berkeliling di luar kota. Prancis terhubung dengan baik melalui kereta. Bahkan ketika berada di Paris, Anda mungkin akan perlu menggunakan RER selama perjalanan Anda, terutama jika Anda pergi ke Disneyland Paris atau Versailles. Jalur kereta regional ini membuka akses ke area di sekitar Paris dan mempermudah perjalanan dari satu titik ke titik yang lain. Paris juga terhubung dengan kereta cepat. Jika Anda ingin pergi lebih jauh dalam perjalanan sehari Anda, seperti ke Normandy misalnya, Anda mungkin perlu menggunakan kereta cepat ke area tersebut. Berjalan dengan kecepatan lebih dari 200 mil per jam, kereta ini dapat mengantar Anda ke tujuan secepat mungkin. Meski harga tiket untuk kereta jenis ini cenderung lebih mahal, biaya ini akan setimpal jika Anda ingin menghemat waktu dan mengunjungi banyak tempat sekaligus. Simpan tiket resmi Anda. Jangan hilangkan sobekan tiket Anda setelah memasuki kereta atau Metro. Di dalam kereta RER, khususnya untuk perjalanan jauh, petugas biasanya berkeliling gerbong untuk mengecek tiket resmi. Jika Anda tidak memiliki tiket di tangan Anda, Anda berisiko terkena denda! Simpan tiket kereta Anda di tempat yang aman dan siapkan tiket tersebut ketika petugas datang. Pencopet beroperasi di dalam kereta. Jangan letakkan tas Anda di tempat yang tidak dapat Anda lihat, dan sebaiknya Anda dan tidak membawa barang berharga ketika bepergian. Pencopet di Paris beroperasi di dalam transportasi umum termasuk kereta, jadi hati-hati dengan barang bawaan Anda atau beli tas yang dilengkapi gembok dan jangan sampai lengah. Taksi tersedia, tetapi biayanya lebih mahal. Tersedia banyak taksi di Paris, tetapi pilihan ini akan memerlukan biaya yang sangat mahal jika Anda mengandalkan taksi untuk menuju destinasi di luar kota. Taksi baik digunakan untuk jarak dekat di Paris, tetapi jika Anda bepergian jauh, pilih RER atau kereta cepat untuk lebih berhemat. Berbagi kendaraan adalah salah satu alternatif di Paris. Jika Anda mencari cara cepat menuju stasiun di dalam kota dan tidak ingin naik Metro, berbagi kendaraan adalah pilihan yang tepat. Uber, Lyft, dan layanan berbagi kendaraan lain beroperasi di Paris, jadi pertimbangkan untuk menggunakan layanan ini jika ingin sampai di stasiun dengan cepat. Menyewa mobil juga bisa jadi alternatif. Meskipun mengendarai mobil di luar Paris mudah dilakukan, mengendarai mobil di dalam kota bisa jadi mimpi buruk. Lalu lintas Paris sangat padat dan sibuk, dan dengan adanya area khusus pejalan kaki, turis mungkin akan kesulitan mencari jalan. Jika Anda berencana menyewa mobil untuk mengunjungi daerah pedesaan, sebaiknya Anda menyewa di luar kota agar Anda terhindar dari kerumitan lalu lintas Paris. Jika tidak yakin, pesan paket wisata. Hilangkan kekhawatiran tentang transportasi dan pesan paket wisata. Tersedia banyak paket wisata di Prancis, jadi pilih paket terbaik yang sesuai dengan kebutuhan, waktu, dan anggaran Anda. Paket wisata ini biasanya menyediakan makanan, transportasi, dan pemandu wisata, sehingga Anda bisa menyaksikan dan menikmati lebih banyak hal. Jangan ragu untuk meminta bantuan hotel. Hotel Anda siap membantu. Terkadang, concierge atau layanan tamu dapat membantu Anda menemukan paket wisata yang cocok, atau memberikan rekomendasi terkait transportasi dan tempat wisata – jadi jangan ragu untuk bertanya! Check-in di Hotel Beaugrenelle Tour Eiffel, Pergi ke Menara Eiffel Temukan apartemen dan hotel di Paris

Jadi tanpa berlama-lama lagi, ini detail pengeluaran kami selama 5 hari 4 malam di Paris (catatan aktual berdasarkan data yang kami masukkan ke dalam aplikasi Trail Wallet): Tanggal. Harga. Rupiah. Kategori. Komentar. 2013-07-11. Rp 2,028,000.

Terakhir kali ke Paris tahun 2016, musem semi tahun ini akhirnya I’m back to Pariiis! Jalan-jalan ke Paris, Prancis tahun 2022 ini memang penuh perjuangan karena harus nunggu 2 tahun pandemi dulu. Bahkan Desember 2021 saat visa Schengen sudah ditangan, trip harus being cancelled on the last minute karena Omicron merajalela. Layaknya balas dendam, libur Lebaran lalu saya puas-puasin stay lama di Paris dalam trip Eropa selama 4 minggu. Dari semua negara dan kota yang saya kunjungin, kita paling lama stay di Paris. Ada banyak attractions yang saya datengin, baru atau pun yang udah pernah didatengin saat jalan-jalan ke Paris, Prancis sebelumnya, termasuk Menara Eiffel. In this article, I’ll share with you the itinerary and destinations to visit in Paris for 7 days. Itinerary per hari disusun berdasar jarak yang berdekatan satu sama lain disertai dengan pilihan transportasinya, metro atau jalan kaki so you can copy and use it for your trip to Paris. BACA JUGA Liburan ke Washington DC. Things to See and Do in the US Capital in 3 Days Staycation di Ubud Bali. Hotel Ubud Murah VS Mewah Pengalaman Apply Visa Dubai UAE Lewat Maskapai Emirates. Simpel dan Cepet Banget! PERSIAPAN JALAN-JALAN KE PARIS, PRANCIS 1 bulan sebelum berangkat, saya apply visa Schengen lewat TLS Contact di Jakarta. Semua aplikasi saya urus sendiri, dan seperti sebelumnya, permohonan visa Schengen saya diapproved. Prosesnya 10 hari aja. Awal April, kita beli tiket flight Emirates dari Jakarta ke Paris harga tiket ke Paris bisa dicek disitu dengan transit di Dubai selama 1 hari. Setelah experience Dubai sedikit, kita terbang selama 7 jam menuju Eropa buat jalan-jalan ke Paris, Prancis. DAY 1 JALAN-JALAN KE PARIS, PRANCIS Hari pertama jalan-jalan ke Paris, Prancis saya sangat excited buat ngelihat setiap sudut Paris. Makanya, hampir seharian saya jalan kaki ke semua destinasi di bawah. Montmartre Montmartre jadi distrik pertama yang saya datengin selama jalan-jalan ke Paris, Prancis. Kawasan ini emang touristy banget karena dianggap sebagai kawasan paling cantik di Paris. Beda dengan area lainnya di Paris, vibe Montmartre emang beda, agak seperti countryside gitu. Hal ini karena di masa lalu Montmartre emang bukan bagian dari Paris, tapi desa di luar Paris, baru kemudian dijadikan bagian dari kota Paris. Alasan kenapa Montmartre jadi touristy banget selain karena indah, tapi juga punya artistic history. Banyak seniman yang tinggal dan punya studio di dan sekitar Montmarte pada akhir abad ke-19 seperti Vincent Van Gogh dan Claude Monet. Informasi tentang para seniman dunia yang tinggal di Montmatre pun bisa dibaca di mading di sepanjang jalan di Montmartre. Kamu wajib ke Montmarte saat jalan-jalan ke Paris, Prancis! Beberapa worth visiting attractions di Montmartre saat jalan-jalan ke Paris, Prancis diantaranya Sacre- Coeur, sebuah basilika yang berkubah putih; La Maison Rose, a historic house yang kini jadi restoran dan salah satu lokasi syuting serial Netflix Emily in Paris, dan Moulin Rouge serta tempat hiburan lain karena Montmarte juga dikenal sebagai a nightclub district. Dari stasiun Gare du Nord, saya jalan kaki dan hiking karena Montmartre ini hill selama 20 menit buat sampai di Montmartre, tapi kalian juga bisa kesini naik metro. Sebaiknya dateng pagi karena kalau siangan dikit, Montmartre penuh dengan turis dan bakal susah buat shopping di kios-kios sekitar, antre kalau mau masuk Sacre-Coeur, atau mesti antre buat duduk di restoran. Tip Saat mendekati Sacre-Coeur, biasanya ada orang-orang kulit hitam yang akan nawarin gelang. Kalau diambil biasanya mereka akan minta bayaran, jadi sebaiknya tolak aja. Jangan biarkan mereka nyentuh tangan kamu seenaknya apalagi maksa. 2. Galeries Lafayette Haussmann 26 menit jalan kaki dari Montmartre, tibalah saya di shopping center terpopuler di Paris, yaitu Galeries Lafayette. Gak cuma menarik karena penuh dengan luxury stuff, tapi Galeries Lafayette juga telah menjadi architectural landmark di Paris. Gedungnya sendiri sangat indah dipandang, mewah banget layaknya gedung opera karena Galeries Lafayette dibangun dengan mengambil inspirasi dari Palais Garnier. It’s very aesthetically pleasing terutama kubahnya. Kamu juga bisa menikmati view Paris for free dari rooftop Galeries Lafayette saat jalan-jalan ke Paris, Prancis. Selain Galeries Lafayette, di Boulevard Haussmann juga ada beberapa shopping centers lain yang sayang buat dilewatin seperti Printemps also a luxury department store, Zara, H&M dan lainnya. Shopping or window shopping ke mal-mal ini worth to do since Paris is the world’s fashion capital after all. It was a very nice experience ngecek dan bandingin model tas-tas Gucci, Dior, Chanel, Yves Saint Laurent, dll disana. Saya juga akhirnya menenteng a luxury bag tapi bukan di Galeries Lafayette but Printemps. 3. Palais Garnier Another architectural landmark yang mesti dilihat or visit saat jalan-jalan ke Paris, Prancis. Lokasinya deket banget dengan Galeries Lafayette jadi cukup jalan kaki kalau kesana. Palais Garnier atau Opera Garnier adalah Opera utamanya kota Paris hingga tahun 1989. Kini gedung ini hanya digunakan untuk pertunjukan balet tapi dibuka untuk umum sebagai monumen bersejarah. Di dalam Paris Garnier juga ada Bibliothèque-Musée de l’Opéra de Paris Paris Opera Library-Museum. Untuk masuk ke dalam Palais Garnier, kamu perlu beli tiket masuk 12 Euro. Waktu itu saya cuma ngeliat aja dari luar saat jalan-jalan ke Paris, Prancis. Itu pun udah amazed banget karena gedungnya cakep banget, campuran gaya baroque, classic, dan renaissance atau yang disebut oleh arsiteknya, Charles Garnier, sebagai gaya Napoleon III. 4. Place Vendome Di alun-alun yang juga dikenal sebagai Place Internationale ini ada banyak hotel bintang 5. Place Vendome sebenernya berada dekat dengan Louvre Museum dan Jardin des Tuileries cuma karena kaki saya pegel banget setelah seharian jalan kaki, akhirnya kita stop jalan saat sampai di Place de la Concorde lalu lanjut naik metro buat lanjut ke birthday party adiknya Adrien. DAY 2 JALAN-JALAN KE PARIS, PRANCIS Nation Market Marche cours de Vincennes Hari kedua jalan-jalan ke Paris, Prancis dimulai dari kawasan Nation karena hotel kita, hotel de l’Union berada di Nation. Kebetulan setiap hari Sabtu Marche cours de Vincennes atau biar gampang saya sebut aja Nation Market buka dari pagi sampai jam 12 siang. Mayan fun juga exploring local market di Paris, serasa nemuin hidden gem karena pasar ini bukan tempat touristy dan hanya warga Paris aja yang kesini di pagi hari buat belanja kebutuhan dapur. Di Nation Market berjejer pedagang yang jualan sayuran, buah-buahan, daging, cheese, makanan siap saji, sampai baju dan karpet. Kalau mau kesini saat jalan-jalan ke Paris, Prancis mesti pagi ya karena pasar akan dibongkar jam 12 siang. 2. Le Marais Dari Nation, saya dan Adrien jalan kaki melewati Place de la Republique untuk menuju ke Le Marais, a trendy districtnya Paris. Di Le Marais banyak things to do mulai dari shopping centers, tempat bersejarah, museum, restoran, pasar, bar, hingga shopping street. It’s a must visit saat jalan-jalan ke Paris, Prancis karena di Le Marais lah chic Parisians go and hang out, so it’s not just a tourist destination but locals love it as well! Satu tempat yang stand out di Le Marais adalah Hotel de Ville. Jangan tertipu dengan namanya karena Hotel de Ville bukanlah hotel melainkan kantornya dewan kota Paris. Gedung ini cakep banget bak kastil. Saya aja sampai nyempetin balik kesini lagi di akhir Europe trip demi mandangin Hotel de Ville. Di Le Marais juga, rumah tertua di Paris, milik Nicolas Flamel berada. Rumah yang dibangun tahun 1407 ini berada di Rue de Montmorency. Huhuhu sayangnya saya gak sempet kesana..next time deh. Tepat di seberang Hotel de Ville adalah BHV Marais, salah satu mal di Paris yang kini jadi host pameran produk UMKM Indonesia, Java in Paris. BHV Marais emang gak segede Galeries Lafayette tapi masih oke kok buat sekedar window shopping. Saya juga sempet menjelajah jalan-jalan kecil di Le Marais yang dipenuhi dengan jejeran butik brand lokal. Seru aja ngelihat produk dan brand yang cuma ada di Paris… Di sela-sela butik-butik lucu ini ada sebuah market yang menjual fresh produce, bunga dan makanan Prancis. Marché couvert des Enfants Rouges yang berada di Rue de Bretagne adalah pasar tertua di Paris. Cobain deh exploring market ini, you’ll feel the different vibe of Paris. Setelah muter-muter Le Marais akhirnya pilihan kita buat lunch adalah a tiny Vietnamese restaurant Minh Chau. Jauh-jauh ke Paris tapi kalau untuk urusan lidah saya tetep balik ke masakan Asia.. Karena terkenal sebagai trendy districtnya Paris, Le Marais punya banyak pilihan restoran, kafe, bar, dan museum. Salah satunya adalah Pompidou Center, museum dengan koleksi modern and contemporary art terbanyak di Prancis. Gampang banget buat ngenalin yang mana Pompidou Center karena gedungnya sangat distinctive, didekorasi dengan pipa-pipa raksasa di bagian depan. Selain itu ada juga Musee Picasso yang memajang beberapa koleksi terbaik Picasso. 3. Notre Dame Masih semangat buat exploring Paris by foot, saya dan Adrien lanjut menyusuri pinggir sungai Seine hingga sampai ke Notre Dame. Sayangnya, saya gak bisa masuk ke Notre Dame saat jalan-jalan ke Paris, Prancis kali ini karena Katedral ini masih direnovasi sejak terbakar tahun 2019 lalu. Untungnya udah pernah masuk sebelumnya… Notre Dame bisa dibilang adalah gereja terindah di Eropa yang pernah saya kunjungin. Memang saya suka banget ama arsitektur gothic, tapi dari sekian banyak yang udah saya kunjungin, Notre Dame Paris tetep nomor 1, disusul dengan Notre Dame Strasbourg. Notre Dame yang terletak di Ile de la Cite pulau kecil di tengah sungai Seine di pusat kota Paris dibangun pada 1160 dan rampung 100 tahun setelahnya. Namanya mulai menarik perhatian masyarakat sejak menjadi lokasi sentral dalam novel Victor Hugo, The Hunchback of Notre Dame. Kini, Notre Dame menjadi monumen yang paling banyak dikunjungi di Paris. 4. Shakespeare and Company Bookstore Sering ngelihat Instagram reels tentang Shakespeare and Company bookstore bikin saya kepingin banget kesini pas jalan-jalan ke Paris, Prancis. Ternyata gak susah buat nemuin tempatnya karena berada tepat di seberang Notre Dame. Dan seperti udah diduga, ada antrean yang mengular buat masuk ke toko buku legendaris ini. Shakespeare and Company bookstore dibuka pada tahun 1951 oleh George Whitman, seorang Amerika yang tinggal di Paris. Namanya diambil sebagai tribute untuk ulang tahun William Shakespeare yang ke-400 sekaligus untuk toko buku milik Silvia Beach yang bernama sama tapi telah ditutup saat Nazi menguasai Paris pada Perang Dunia II. Yang bikin Shakespeare and Company unik gak cuma namanya tapi juga fakta bahwa toko buku ini sering dijadikan tempat tidur bagi para penulis yang paling disegani dalam sejarah literatur moderen Ernest Hemingway, F. Scott Fitzgerald, Jack Kerouac, ­Allen Ginsberg dan lainnya. Untuk masuk kesini free tapi jumlah pengunjungnya dibatasi, makanya perlu antre. Kita juga gak boleh ambil foto di dalam toko buku. Buat saya, Shakespeare and Company adalah toko buku terbaik di Paris kalau lagi nyari buku berbahasa Inggris karena koleksinya lumayan lengkap, dibandingkan dengan toko buku di Paris lainnya seperti Fnac yang saya kunjungin di mal Westfield de Halles. 5. La Vallee Village Biasanya saya jarang shopping di awal traveling, kecuali saat jalan-jalan ke Paris, Prancis kali ini. Ada barang yang emang diincer banget makanya sejak hari pertama saya udah keluar masuk mal di Paris. Jadi setelah ke Shakespeare and Company bookstore, kita jalan kaki exploring beberapa mal di dekatnya yaitu La Samaritaine dan Westfield de Halles. Karena tas yang diincer gak ada, akhirnya kita naik kereta RER A kereta suburban dari stasiun Chatelet Les Halles menuju stasiun Val d’Europe. La Vallee Village adalah outlet village berkonsep open air yang memiliki lebih dari 100 stores di dalamnya, termasuk brand internasional asal Prancis seperti Celine, Yves Saint Laurent, dan Balenciaga. I enjoyed shopping here, lebih asyik disini daripada saat ke La Roca Village di Barcelona karena saat itu hujan terus. Branded stuff di La Vallee Village dibanderol dengan harga yang lumayan miring dibandingkan dengan di butiknya. Pas banget deh buat kamu yang demen branded goods, terutama Michael Kors, Coach dan Tory Burch. Hanya aja pas saya perhatiin, high end brands disini barangnya gak begitu lengkap dan kalau pun iya harganya sama aja dengan di butik, jadi there’s no point going far to La Valle Village. Saya aja akhirnya balik ke Paris buat belanja di Printemps. Untuk ke La Vallee Village, kamu perlu naik kereta RER A dari Paris yang tiketnya 10 Euro per orang. Setelah sampai di stasiun Val d’Europe, ikutin aja arus orang menuju mal Val d’Europe. La Vallee Village berada di balik mal Val d’Europe. Outlet village ini juga deket dengan Disneyland Paris jadi kalau kamu mau kesana saat jalan-jalan ke Paris, Prancis sebaiknya combine dengan agenda ke Disneyland Paris sekalian. 6. Djawa Kecewa karena gak dapet barang yang saya incer, buat ngobatin rasa sebel, kita putusin buat makan di restoran Indonesia. Adrien nemuin restoran Djawa dan kita pun langsung gak sabar buat nikmatin Nasi Goreng dan Opor Ayam di salah satu cabang Djawa yang berada dekat dengan stasiun metro Colonel Fabien tempat saya stay pas jalan-jalan ke Paris, Prancis tahun 2016. Restoran Djawa dimiliki oleh orang Indonesia keturunan Prancis. Saat ini ada 4 cabang Djawa di Paris, termasuk di 179 Quai de Valmy tempat saya makan. Rasa makanan disini lumayan enak, bisalah buat ngobatin kangen makanan Indonesia. Saat saya kesana, Djawa lumayan penuh dengan warga Paris yang lagi dinner. Rupanya, customernya emang kebanyakan warga lokal plus orang Indonesia yang tinggal di kota-kota di Eropa sekitarnya. Selain menyajikan makanan Indonesia pada umumnya, Djawa juga menyediakan makanan Indonesia vegan. DAY 3 JALAN-JALAN KE PARIS, PRANCIS Station F & La Felicita Karena pernah ngelihat video tentang Station F beberapa kali di CNBC International, pas Adrien ngajak kesini saya ngerasa kok tempat ini familier gitu ya. Station F bisa dibilang sebagai kampus startup terbesar di dunia atau the world’s largest startup facility. Di Station F ada lebih dari startup yang kerja disana atau ikutan progam inkubasi yang disediakan Station F bekerjasama dengan partners seperti Microsoft, Facebook, dll. Tujuan kita kesana sebenarnya buat lunch sekaligus kerja dari sebelah Station F, yaitu La Felicita, restoran terbesar di Eropa. La Felicita ini sebenarnya giant food court yang terdiri dari 5 eateries. Karena lokasinya persis di sebelah Station F, banyak employee dan entrepreneurs yang makan, hang out dan kerja dari sini. Adrien yang saat itu udah harus catch up dengan kerjaan pun milih kerja dari La Felicita, sedang saya lanjut ke Museum Louvre. Tapi bener deh, kalau jalan-jalan ke Paris, Prancis, kalian mesti cobain ke La Felicita. Tempatnya luas, dekorasinya cantik dan bervariasi, ada game corner, plus ruang kerja yang sangat nyaman kayak di library. 2. Museum Louvre Louvre sudah pasti masuk ke top of the list of things to do in Paris, begitupun buat saya. Dari La Felicita, saya naik metro untuk ke Louvre saat jalan-jalan ke Paris, Prancis. Tiket udah ditangan, karena saya beli di websitenya Museum Louvre. Jadi sampai sana saya tinggal tunjukin tiket di hape dan masuk ke dalam museum lewat jalur khusus online customer yang bebas antrean panjang. Museum Louvre adalah the world’s most visited museum dimana total pengunjung tahun 2019 mencapai sekitar 9,6 juta orang. Beberapa karya seni terbaik di dunia disimpan disini seperti Monalisa karya Leonardo da Vinci dan Venus de Milo. Piramida Louvre pun sangat ikonik, selalu jadi tempat selfie utama di Paris selain Menara Eiffel. Buat saya yang gak sering-sering amat ke museum, Louvre ini gede banget. Perlu waktu 1 hari buat menjelajah setiap sudutnya, but akhirnya saya ngabisin 3 jam di Louvre. Louvre terbagi menjadi 3 sayap yaitu Richelieu, Sully and Denon. Kebetulan karya seni yang paling banyak saya lihat ada di Sully, yaitu Italian paintings termasuk Monalisa, Islamic arts, dan Egyptian arts. Khusus untuk Monalisa, kondisinya mirip dengan kalau mau ngelihat Starry Nightnya Van Gogh di Museum of Modern Art NYC, yaitu harus antre. Hanya aja buat saya antrenya kebangetan, sekitar 30 menit, jadi ya udah saya putusin buat ambil foto lukisan Monalisa dari samping aja, gak perlu selfie. Sementara itu Islamic arts juga menarik meski koleksinya gak begitu lengkap dan artefaknya dicampur-campur, tidak dikategorikan per negara. Saya juga lumayan lama exploring karya seni Mesir. Ada banyak patung Sphinx, Anubis, dewa-dewa Mesir, sampai peti mumi dan topeng yang agak ngeri dilihatnya. Satu hal lagi yang menarik di Louvre adalah sisa-sisa Palais Royal yang bisa dilihat di dalam Louvre. Louvre memang menempati Palais Royal, bekas istana raja-raja Prancis. Untuk masuk ke Louvre, tiketnya 17 Euro online dan 15 Euro on the spot. 3. Tuileries Garden Taman yang jadi salah satu lokasi syuting Emily in Paris ini berada persis di sebelah Louvre. Jadi setelah 3 jam di dalam museum, saya sempetin kesini buat ngaso sebentar. Tuileries Garden atau Jardin des Tuileries adalah taman istana Tuileries yang dibangun pada abad ke-16, tapi setelah revolusi Prancis taman ini dibuka untuk umum. 4. Arc de Triomphe Salah satu ikon Paris serta tempat untuk melihat view Paris dari atas. Arc de Triomphe adalah monumen yang dibangun untuk menghormati mereka yang gugur dalam perang Napoleon dan Revolusi Prancis. Saya udah pernah kesana sebelumnya, cuma sayang aja kalau jalan-jalan ke Paris, Prancis tapi gak mampir kesini. Posisi Arc de Triomphe berada dalam satu garis lurus dengan Louvre, melewati shopping street terkenal Champs-Elysees Avenue. Cuma karena saya udah pegel jalan kaki, saya pilih naik metro untuk kesini. Saat jalan-jalan ke Paris, Prancis, kamu bisa sekalian shopping or window shopping di Champs-Elysees setelah ke Arc de Triomphe. Bersambung ke Part 2… Curious about my adventures in Europe and America ?. You can click the following links to see my traveling videos that have aired on Net TV Desa Hallstatt, Desa dengan Arsitektur Klasik di Pinggir DanauImutnya Park Guell, Dunia Fantasi Ala Gaudi di BarcelonaAda Turki Mini di Bosnia HerzegovinaNyobain Makanan Khas Bosnia, Kaya Rasa dan Pasti HalalThe Bean, Seni Kontemporer yang Ada di Film – film Hollywood Want to help support my travel? Help me to visit 50 more countries and write more travel stories & guides by donating here Watch my adventures & subscribe to my YouTube channel The Island Girl Adventures
Olehkarena itulah, kebanyakan orang lebih memilih ikut tur Eropa dibandingkan harus jalan-jalan sendiri. Pilihlah agent travel terpercaya untuk berlibur di Eropa, seperti AntaVaya misalnya. Lewat paket tur "13D Eropa Barat 7 Negara Super Sale" , kamu akan diajak keliling 7 negara indah di Eropa Barat selama 13 hari 10 malam.
Apa yang menarik dari Paris? Eiffel Tower? Kota sejuta cahaya? Kota romantis? Ya apapun alasannya itu, Paris akan selalu menjadi magnet utama di benua Eropa, terutama di Perancis. Hampir semua orang bermimpi untuk jalan-jalan atau bahkan menetap di Paris. Sudah banyak sekali imigran yang datang ke Paris. Dan karena itulah, Paris menjadi kota yang tidak aman. Kasus pencurian dan kejahatan itu biasanya dilakukan oleh para imigran di Paris. Arrondissement Paris Paris Arrondissements Paris terbagi menjadi 20 Arrondissement, yaitu pembagian daerah administratif yang dipakai di beberapa negara berbahasa Perancis atau Belanda. Semakin kecil angka Arr nya, semakin dekat pula dengan pusat kota. Jadi kalau 1st Arr, itu artinya benar-benar tepat di pusat kota nya. Kalau 20th Arr, itu artinya sangat jauh dari pusat kota. 1st Arr Pusat Kota Paris. Disini kamu bisa melihat Louvre Museum & Pyramid, Tuileries, Pont des Art, Place de Vendôme, Rue de Rivoli, bahkan bisa melihat Eiffel Tower juga dari kejauhan. 2nd Arr Bourse Ini adalah arr yang paling kecil di Paris. Terkenal dengan industri tekstil nya di arr ini. 3rd dan 4th Arr The Marais Sejarahnya Paris berada di The Marais ini. Sering juga disebut sebagai Kota Tua nya Paris. 5th Arr Latin Quarter Universitas tertua di Paris berada di Latin Quarter. Area ini dipenuhi oleh para mahasiswa/i. 6th Arr Saint Germain-des-Prés 7th Arr Eiffel Tower berada di 7th arr. 8th Arr Daerah paling mahal di Paris. Disini ada banyak hotel mewah dengan pemandangan dari jendelanya yaitu Eiffel Tower. Salah satu hotel mewahnya ialah Plaza Athenee. 9th dan 10th Arr Jauhi yang namanya Rue Saint Denis di area ini, karena itu adalah salah satu tempat prostitusi. 11th Arr Oberkampf 12th Arr Bastille Di area ini banyak tersedia penginapan murah dan aman. 13th Arr China Town nya Paris 14th Arr Montparnasse 15th Arr Parc des Expositions 16th Arr Trocadero Ini area dimana kita bisa melihat pemandangan Arc De Triomphe dan Eiffel Tower dari jauh. Jika di 8th Arr itu mahal-mahal, disini bisa lebih murah sedikit. 17th Arr Palais de Congrès 18th Arr Tempat wisata di area ini ialah Sacre Coeur, Montmartre, dan Moulin Rouge. 19th dan 20th Arr Area terjauh dari pusat kota. Memilih Penginapan di Paris Saya rasa hampir semua orang mengira kalau di Paris itu, ya menginap di dekat Eiffel Tower. Terus sambil membayangkan bisa melihat Eiffel Tower dari jendela kamar. Apalagi kalau ditemenin sama pasangan. So sweet! Setiap orang punya preference nya masing-masing. Kalau saya pribadi sih, saya lebih baik menginap di tengah pusat kota nya. Cari aja penginapan yang terletak di 1st arr, alias yang dekat Louvre. Disana enak kemana-mana jadi gampang. Tinggal jalan kaki, udah bisa ke beberapa tempat wisata. Kalau menginap di daerah Eiffel Tower, cuma bisa jalan kaki ke Eiffel Tower saja. Hal lain yang perlu diperhatikan ketika memilih penginapan di Paris ialah apakah letak penginapannya mudah dijangkau oleh transportasi umum? Lalu, perhatikan pula usia hotelnya. Kalau sudah terlalu tua, biasanya sih agak horror gitu. Kebanyakan hotel di Eropa itu, kita diwajibkan untuk membayar city tax ketika sudah mau check-out dari sana. Jadi perhatikan juga sebelum booking hotel, apakah harganya sudah termasuk city tax atau belum? Kalau ingin memakai airbnb juga bisa. Banyak banget penginapan yang disewa di Airbnb. Tapi sebetulnya harga penginapan Airbnb di pusat kota harganya kurang lebih mirip sama hotel di pusat kota. Enaknya Airbnb sih jadi berasa seperti di rumah sendiri, ada dapurnya, ada ruang tamu nya, dan lain sebagainya. Tapi kebanyakan sih harus naik tangga, tidak ada lift. Agak repot kalau barang bawaannya banyak dan berat. Kesimpulannya Pilih penginapan di pusat kota, yaitu dari 1st arr sampai 6th arr Pilih penginapan yang dekat dengan stasiun subway atau MRT Pilih penginapan yang masih baru dibangun Pilih penginapan yang ada lift nya, kalau barang bawaannya banyak dan berat. Tempat Wisata yang Menarik di Paris 1. Eiffel Tower Ada 2 tempat untuk bisa menikmati indahnya Eiffel Tower di Paris, yaitu di Champ de Mars dan Trocadé Kalau Champ de Mars, disini kamu bisa menikmati view Eiffel Tower dari bawah sampai atas. Karena letak Eiffel Tower memang di Champ de Mars ini yang berada di 7th arr. Lain halnya dengan Trocadéro, disini kamu bisa menikmati view Eiffel Tower yang sepertinya posisi badan sejajar dengan Eiffel Tower. Karena Trocadéro terletak di 16th arr, agak jauh dari Eiffel Tower, tapi disini view nya dapet banget. Nah ini sebetulnya tempat yang paling populer untuk menikmati view Eiffel Tower. Kalau kamu sering melihat foto orang di Instagram dengan background nya Eiffel, pasti dia ambil gambarnya di Trocadéro ini deh Ÿ˜‰ Kalau mau menikmati Eiffel Tower dari jauh juga bisa di sepanjang Seine River. Oh ya, Eiffel Tower sebetulnya lebih bagus kalau malam hari loh. Ada banyak lampu nya gitu. 2. Louvre Museum & Pyramid Saya yakin kamu pasti tau lukisan Monalisa yang sangat terkenal akan kecantikannya itu. Lukisan Monalisa yang asli berada di Louvre Museum. Oleh karena itu, Louvre Museum menjadi tempat wajib yang harus dikunjungi ketika berada di Paris. Tapi bagi kamu yang memang tidak tertarik dengan museum, kamu bisa foto-foto saja di depan Louvre Pyramid nya. Karena biaya masuk ke Louvre Museum ini juga cukup mahal, yaitu 15 Euro/orang kalau beli langsung ditempat. Kalau beli online via website asli nya, ada biaya tambahan 2 Euro, jadi 17 Euro/orang. Tapi setiap hari Jumat mulai tiket masuk nya gratis untuk yang berusia 26 tahun ke bawah, dengan syarat harus menunjukan kartu identitas atau passport. Terus, setiap hari Minggu pertama di bulan Oktober sampai Maret, tiket masuk ke Louvre Museum juga gratis untuk segala usia. Oh ya, Louvre Museum tutup setiap hari Selasa. 3. Notre-Dame Cathedral & Pont de l’archevêché Ini adalah katedral Katolik paling terkenal di Paris. Tiket masuknya sendiri sih gratis, tapi kalau mau naik ke atas tower nya bayar Euro dan kalau mau ke crypt nya bayar 6 Euro. Ada juga tiket masuk berbayar biar tidak usah mengantri untuk masuk ke Notre Dame ini. Karena katanya antrian disana itu panjang sekali, kalau yang malas mengantri atau yang waktunya mepet, bisa beli tiket masuk berbayar itu. Tepat di belakang Notre-Dame Cathedral ada sebuah jembatan bernama Pont de l’archevêché. Dulu jembatan ini terkenal dengan Love Locks nya. Tapi sejak tahun 2015 lalu, Love Locks di jembatan ini sudah dipindahkan atau dibuang entah kemana. 4. Arc de Triomphe & Champs Elysees Arc de Triomphe adalah salah satu monumen yang paling terkenal di Paris. Ini merupakan gerbang kemenangan. Monumen ini digunakan untuk memperingati dan menghormati orang-orang yang berjuang dan mati demi Perancis dalam revolusi Perancis dan Perang Napoleon. Dibawah monumen ini terdapat makam prajurit tak dikenal dari Perang Dunia I. Lokasinya terletak tidak jauh dari Champs Elysees, sebuah jalanan yang sangat terkenal untuk shopping di Paris. Kalau di Singapore ada Orchard Road, mungkin bisa dibilang di Paris ini ada Champs Elysees. 5. Palais Garnier / Opera Garnier / Paris Opera Palais Garnier bisa disebut juga sebagai Opera Garnier atau Paris Opera. Gedung opera yang terletak di 9th arr ini merupakan salah satu gedung opera paling terkenal di dunia. Dibangun dari tahun 1861-1875, gedung Opera ini terkenal dengan legenda Phantom of the Opera Hantu Opera nya. Di gedung ini dulunya merupakan tempat berkumpulnya orang kaya raya. Tidak mengherankan jika bangunan ini sangat megah dan mewah, seperti di istana kerajaan. Bahkan disini juga ada Hall of Mirrors, seperti yang ada di Chateau de Versailles Istana Versailles. Tiket masuk ke Palais Garnier ini ialah 11 Euro untuk Dewasa, 7 Euro untuk yang berusia 12-25th. Transportasi di Paris Paris Metro Sebenarnya Paris merupakan kota yang enak untuk jalan kaki. Ketika saya di Paris, saya lebih sering jalan kaki daripada naik kendaraaan umum. Pilihan transportasi umum di Paris ialah Bus, Metro, dan RER. Tiketnya sendiri bisa langsung beli di tempat. Ada beberapa pilihan kartu transportasi di Paris, yaitu T+ ticket point-to-point ticket, 1 pack carnette 10 T+ Ticket, Paris Visite, dan Paris Mobilis Card. Sebenarnya masih ada lagi pilihan kartu transportasi nya, namun yang paling sering dipakai oleh turis ialah yang saya sebutkan diatas. Untuk mengetahui kartu transportasi mana yang cocok untuk kamu, pertama-tama kamu harus tentukan dahulu itinerary dan rute nya. Setelah itu baru bandingin diantara pilihan kartu transportasi itu mana yang lebih cocok sesuai dengan itinerary dan rute yang sudah kamu susun. Makan di Paris Croissants with Jam Di Paris itu harga sekali makannya kalau di restoran sekitar 10-20 Euro. Tapi biasanya porsi nya itu besar sekali untuk ukuran orang Indonesia. Jadi 1 porsi bisa untuk berdua. Restoran di Paris biasanya buka di jam tertentu saja, ada yang buka hanya untuk jam makan pagi, ada juga yang buka hanya untuk jam makan siang dan malam, dsb. Intinya harus cek dulu sebelumnya, restoran yang ingin dikunjungi itu bukanya jam berapa saja. Ada beberapa restoran yang mengharuskan kita untuk melakukan reservasi tempat dulu. Bisa lewat telepon, bisa lewat online. Nah buat kamu yang tidak bisa bahasa Perancis, mending reservasi online saja atau cari restoran lain yang tidak butuh reservasi. Ada tata cara nya jika kamu makan di restoran di Perancis, terutama di Paris. Awalnya, ketika masuk ke sebuah restoran, kamu harus bilang “Bonjour!”, yang artinya ialah “Halo!” dalam bahasa Perancis, bisa juga “Have a good day!” atau “Selamat Pagi!”. Biasanya sih pelayan atau owner nya juga selalu bilang “Bonjour!” ke semua pengunjung nya. Lalu mereka akan kasih menu nya. Nah, setelah memilih mau makan dan minum apa saja, baru panggil pelayannya. Disana itu semua serba cepat. Jadi jangan sampai saat kamu sudah memanggil pelayan, kamu masih milih-milih makanan atau minuman. Berbeda dengan di Indonesia yang pelayannya mau nungguin kita pilih makanan atau minuman saat lagi order. Lalu, ketika makanan atau minuman nya sudah datang, kita bisa bilang “Merci“, yang artinya “Terima kasih”. Setelah selesai makan dan ingin meminta bill, kita bisa bilang ke pelayannya, “L’addition, s’il vous plaÃt!“, yang artinya “Bill, please”. Di Paris juga ada kebiasaan untuk kasih tips ke pelayannya. Jadi saat bill sudah keluar, kita bisa lebihin duit nya sedikit untuk tips. Ada 1 restoran yang terkenal di kalangan para Instagrammers, yaitu Au Vieux Paris d’Arcole. Restoran ini ialah salah satu restoran tua yang ada di Paris. Bagi kamu yang ingin merasakan makanan khas Paris ini adalah tempatnya. Letaknya juga strategis, dekat dengan Notre Dame Dekorasi restoran ini juga dari luar sangat indah. Instagrammable banget deh! Bahkan saya pernah melihat foto prewedding di depan restoran ini loh Ÿ˜› Oh ya, kalau ingin mencicipi Roti khas Perancis, kamu bisa ke Bakery yang ada tulisan “Artisan Boulangerie” nya, seperti Paul dan Eric Kayser. “Artisan Boulangerie” itu sendiri artinya “Homemade”. Belanja di Paris Boulevard Saint Michel Paris ialah pusat nya dunia Fashion dan barang-barang bermerk. Tidak lengkap rasanya jika ke Paris tidak belanja, khususnya bagi para ciwik-ciwik. Pusat perbelanjaan di Paris yang terkenal untuk barang bermerk ialah di Champs Elysees dan Galeries Lafayette. Selain itu, bisa juga belanja di Rue de Rivoli, Merci, Boulevard Saint Michel and Saint Germain, atau Montmartre. Oleh-Oleh dari Paris Bonne Maman Biasanya oleh-oleh dari Paris itu ialah gantungan kunci yang berbentuk Eiffel Tower. Kalau yang ini terlalu biasa, kamu bisa beli topi yang ada tulisan “Paris” nya, atau bisa juga apapun yang menggambarkan Paris. Jadi ga melulu gantungan kunci Ÿ˜› Kalau mau beli oleh-oleh dari Paris, beli saja di Supermarket biar lebih murah, seperti di Monoprix atau Franprix. Bedanya ialah, Monoprix itu lebih besar dari Franprix. Untuk snack nya, saya rekomendasikan merk Bonne Maman. Karena Perancis identik dengan Crepes, bisa juga membeli Pre-Packaged Crêpes untuk oleh-oleh.
Sedangkanjika Anda ingin jalan sendiri tanpa tour, minusnya banyak jalan sampai kaki pegel, plus-nya hotel tentu saja akan dipilih yang di dekat pusat kota, bahkan kalau bisa bahkan yang punya balkon lihat menara Eiffel ya kan.. (jauh lebih mahal), dan perjalanan antar kota memakai kereta cepat (lebih nyaman tapi juga lebih mahal).

Sebuah negara di benua Eropa yang satu ini sangat terkenal akan keindahan kota nya. Pastinya menyenangkan bisa berjalan-jalan ke kota Paris di negara Perancis untuk berwisata. Disana Anda akan dapat melihat berbagai tempat wisata yang bisa dijadikan tujuan untuk liburan ke Paris, Perancis. Beberapa tempat wisata di Paris yang terkenal, menarik, dan indah yaitu.. 1. Eiffel Tower Menara Eiffel atau La Tour Eiffel merupakan menara yang menjadi ikon kota Paris. Menara ini berada di taman Champ de Mars, Paris, Perancis, dan merupakan salah satu landmark paling terkenal di dunia yang menjadi destinasi utama para wisatawan. Jika berkunjung ke Menara Eiffel tidak lengkap kalau tidak naik ke atas dan melihat panorama Paris dari sana. Tapi lebih mengesankan lagi jika naik menara Eiffel saat malam hari sambil melihat kerlap-kerlip lampu kota Paris dan menikmati hidangan di restauran Menara Eiffel. Selain itu, kita juga bisa membeli suvenir dan mengirim kartu pos langsung dari menara Eiffel. Sebetulnya tempat wisata ini adalah hasil rangkaian besi yang dibangun antara 1887 dan 1889. Meski dibangun untuk merayakan seabad revolusi Perancis, pembuatannya sendiri mengundang kritik dari seluruh Perancis. Kalangan seniman menilai tidak adanya keindahan dari Eiffel, sedang para arsitektur mendebat ketahanan angin pada strukturnya. Meski begitu, ikon Perancis ini tetap setia dikunjungi oleh jutaan orang setiap tahun. 2. Arc de Triomphe Arc de Triomphe atau Gerbang Kemenangan adalah monumen di tengah Place de l'Étoile, bertujuan untuk merayakan kemenangan Perancis dan menghormati semua yang gugur dalam pertempuran. Ini adalah salah satu monumen terpopuler di Paris dan merupakan salah satu gapura terbesar dalam sejarah. Selain itu, gapura yang dibangun ini untuk memperingati kemenangan Napoleon. Gapura ini terletak di tengah bundaran Place Charles de Gaulle, di ujung barat jalan Champs-Élysées, Paris, Perancis. Arc de Triomphe di bangun atas perintah Napoleon pada masa kejayaannya pada tahun 1806, setelah ia menang melawan Austria dalam perang Austerliz. Arc de Triomphe dihiasi oleh banyak patung dan relief yang menggambarkan perang Napoleon. Selain itu juga terdapat banyak ukiran lain di dinding monumen ini. Selain itu masih banyak lagi yang bisa dilihat jika kita berkunjung ke Arch de Triomphe, seperti makam seorang tentara tak dikenal, masuk ke museum di dalam Arch de Triomphe, serta naik ke puncaknya dan melihat dari atas jalan-jalan di Paris yang berpusat di Arch de Triomphe. 3. Cathédrale Notre Dame de Paris Notre Dame de Paris atau Notre Dame Cathedral adalah gereja paling terkenal sekaligus tempat wisata terkenal di Paris. Gereja katedral bergaya gothic ini terletak di Île de la Cité, yaitu sebuah pulau kecil di tengah sungai Seine, Paris, Perancis. Ini merupakan bangunan abad ke-12 yang ada di Paris. Notre Dame dianggap sebagai contoh terbaik dari gaya arsitektur gothic Perancis dan merupakan salah satu gereja terpopuler di negara ini. Selain menjadi tempat wisata, katedral “Bunda Kita di Paris” masih digunakan untuk misa Uskup Agung Perancis. MDers yang berkunjung ke tempat ini, juga bisa menikmati kesejukan sungai Seine, tak jauh dari bangunan ini. Selain masuk ke dalam gereja untuk melihat interiornya yang indah, kita juga bisa naik ke atas menaranya untuk melihat pemandangan kota Paris dari atas. Selain itu, katedral ini juga memiliki ruang penyimpanan bawah tanah yang bisa dikunjungi. Di belakang katedral Notre Dame Paris juga terdapat taman cantik yang menjadi salah satu taman favorit warga Paris. Jika Anda mengunjungi Notre Dame Cathedral, Anda juga bisa mampir melihat tempat-tempat menarik lain di dekatnya yang sama-sama berada di pulau Ile de la Cite. 4. Musée du Louvre Museum Louvre atau Musée du Louvre, adalah bekas istana kerajaan Perancis yang sekarang menjadi salah satu museum terbesar di dunia dan sekaligus museum paling terkenal di Paris. Museum ini menjadi museum yang paling banyak dikunjungi di dunia, dengan kunjungan lebih dari 8 juta orang per tahun. Louvre Museum berisi lebih dari 380 ribu objek pameran dan memajang lebih dari 35 ribu karya seni. Yang menjadi primadona tentu saja adalah lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci yang seolah sudah menjadi ikon Museum Louvre. Dua masterpiece lain yang sekarang kian populer setelah menjadi setting lokasi dalam novel The Da Vinci Code dan juga film adaptasinya yang sama-sama sukses, juga bisa di jumpai di Louvre Museum. Ingin tahu apa saja yang bisa dilihat di Museum Louvre selain Mona Lisa, Piramida Louvre, dan Piramida Terbalik. Dahulu gedung yang dijadikan museum Louvre adalah istana Palais de Louvre yang dibangun tahun 1190 dan mengalami tahap penyelesaian menjadi seperti gedung yang terlihat saat ini. Kemudian pada tahun 1989 arsitektur Amerika asal China, Pei membuat piramida kaca yang dijadikan salah satu dari 3 pintu masuk. Untuk bisa menikmati Museum yang memamerkan lebih dari 35000 obyek seni dari jaman pra-sejarah hingga abad ke-19 ini, anda harus datang pagi-pagi sekitar jam karena di sini selalu ramai pengunjung sehingga harus mengantri. 5. Place de la Concorde Place de la Concorde adalah alun-alun kota berbentuk oktagonal yang berada di antara Tuileries Gardens dan Champs Elysées, Paris, Perancis. Alun-alun stylish ini merupakan alun-alun utama dan yang terluas di kota Paris. Sebagai alun-alun utama yang terletak di tengah kota, Place de la Concorde dikelilingi oleh bangunan penting dan dekat tempat wisata lain di kota Paris. Selain itu, alun-alun ini juga memiliki banyak fitur dan hiasan seperti obelisk mesir, air mancur, patung, dan tiang-tiang lampu yang artistik. Selain sebagai salah satu tempat wisata terkenal di Paris, Place de la Concorde juga sering menjadi setting lokasi film dan novel di antaranya adalah The Devil Wears Prada, Star Trek, dan novel Tender is the Night karangan F. Scott Fitzgerald, yang juga mengarang novel 'The Curious Case of Benjamin Button'. Di utara, dibangun dua gedung dari batu yang indah. Dipisahkan dengan Rue Royale, bangunan ini adalah contoh terbaik untuk arsitektur saat itu. Awalnya digunakan sebagai kantor pemerintahan, sedangkan bangunan di timur adalah Menteri Angkatan Laut Perancis. Tak lama setelah dibangun, bangunan yang berada di barat diubah menjadi Hôtel de Crillon yang mewah masih beroperasi sampai sekarang di mana Marie Antoinette menghabiskan waktu luangnya dengan bersantai dan belajar memainkan piano. Saat Perang Dunia II, hotel ini digunakan sebagai markas oleh Tentara Jerman.

veYb0.
  • tw70wpfroq.pages.dev/108
  • tw70wpfroq.pages.dev/274
  • tw70wpfroq.pages.dev/77
  • tw70wpfroq.pages.dev/398
  • tw70wpfroq.pages.dev/191
  • tw70wpfroq.pages.dev/267
  • tw70wpfroq.pages.dev/8
  • tw70wpfroq.pages.dev/232
  • tw70wpfroq.pages.dev/240
  • jalan jalan ke paris sendiri